Riset ungkap dampak kegiatan sedentari terhadap kesehatan otak
Posted on

Riset ungkap dampak kegiatan sedentari terhadap kesehatan otak

Sebuah riset terbaru telah mengungkap bahwa kegiatan sedentari atau kurang bergerak dapat berdampak buruk pada kesehatan otak seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan di Indonesia menemukan bahwa kebiasaan duduk terlalu lama tanpa aktivitas fisik yang cukup dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.

Dalam riset tersebut, para ahli kesehatan memantau pola aktivitas fisik dan kesehatan otak dari sejumlah partisipan selama beberapa bulan. Mereka menemukan bahwa partisipan yang lebih sering duduk dan kurang bergerak cenderung memiliki gangguan kesehatan otak yang lebih serius, seperti penurunan fungsi kognitif dan penurunan kemampuan mental.

Menurut dr. Andi, seorang ahli kesehatan otak yang terlibat dalam riset tersebut, kegiatan sedentari dapat menghambat aliran darah ke otak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan berkurangnya suplai oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh otak. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan fungsi otak dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental.

Untuk mengurangi risiko tersebut, dr. Andi menyarankan agar setiap orang memperhatikan pola aktivitas fisik mereka sehari-hari. Mulailah dengan melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang setidaknya 30 menit setiap hari. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan peregangan otot dan merilekskan pikiran agar otak tetap sehat dan berfungsi dengan baik.

Dengan demikian, penting bagi setiap individu untuk memperhatikan pola aktivitas fisik mereka dan menghindari kebiasaan duduk terlalu lama tanpa gerakan. Dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur, kita dapat menjaga kesehatan otak dan mencegah risiko gangguan kesehatan mental yang dapat mengganggu kualitas hidup kita. Semoga riset ini dapat menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kesehatan otak kita.